Ga terasa saya sudah hampir lima tahun lo tidak pernah ke
salon lagi. Iya lima tahun…saudara-saudara.
“Berarti gak pernah lagi potong rambut ya, Mbak?”
“ Eh gak gitu, maksud saya ke salon buat kecantikan.
Hi..hi…”
“Berarti Mbak gak luluran, spa, creambath dan sebagainya.”
“Creambath ada sih tapi di rumah aja sendiri.”
Kalau di pikir-pikir kenapa ya saya begitu lama sudah tidak
memperdulikan kecantikan pribadi. Awalnya sih dulu karena hamil yang berlanjut
hingga sekarang. Apa karena saya sudah tidak merasa butuh? Padahal kan usia
sudah diujung kepala tiga.
Kalau dipikir-pikir malah kita (baca:saya) lebih peduli
kecantikan saat masa gadis. Mungkin dalam sebulan ada dua kali masuk salon. Apa
karena gebetannya sudah didapat jadi tidak merasa perlu lagi untuk
mempertahankan kecantikan? Harusnya saat-saat sekarang lah kecantikan digenjot
karena bagaimana pun usia sudah hampir tidak muda lagi yang tentunya butuh
suplemen dan ‘intervensi’ dari luar.
Tapi mungkin saja
ketidakpedulian dan ketidakbutuhan saya tersebut karena saya tidak
terlalu feminine orangnya. Mungkin karena saya dulunya anak Teknik yang
berlarut-larut hingga sekarang. Bedak Cuma satu macam. Lipstik Cuma ada dua
warna yang dibeli lagi kalau dua-duanya sudah habis dipakai. Pakai parfum
Alhamdulillah malah gak pernah pakai kalau kemana pun. Ha…ha…
![]() |
Source : Talkativetya.com |
Tapi Tya, demikian panggilannya, memang memiliki
ketertarikan yang kuat tentang kecantikan. Dia sudah menjadi Beauty Blogger
sejak tahun 2009. Bahkan sejak Tya masih gadis. Niche blog-nya pun konsisten
mengulas sesuatu yang berkenaan tentang kecantikan walaupun di awal-awal
nge-blog masih ada tulisan yang berbau curhat dengan menamainya dengan label
Tentang Tya.
Kalau dipikir apa yang membuat seorang Tya konsisten menjadi
blogger di jalur kecantikan? Apa yang membuatnya mantap memilih jalur karir
diluar kesehariannya sebagai seorang English Teacher yang sudah menghasilkan
beberapa achievement ?
Yup, Tya memiliki passion yang kuat sehingga bisa
menghasilkan dan bisa mempertahankan performance yang bagus sebagai Beauty
Blogger?
Passion adalah produk hati, bukan pemikiran
Passion muncul dari kesadaran, bukan dari pikiran
-
Quote diatas saya pinjam dari Rene Suhardono ya. Passion adalah sesuatu yang membakar semangat ketika
mengerjakannya. Dan bahasa Passion yang paling jelas adalah karya dan kreasi.
Bayangkan seorang Tya, yang keseharian paginya diisi oleh
kesibukan rumah tangga. Beranjak siang hingga malam diisi dengan mengajar. Di
sela-sela mengajar tersebut masih sempat untuk membuat foto-foto display untuk
tulisan di blog. Hingga tak jarang Tya tidur malam hingga jam 1 dinihari untuk
mengerjakan aktivitas nge-blog.
Tapi, adakah yang tahu bahwa dibalik 'hingar bingar' sebagai beauty blogger ternyata Tya juga pecinta sastra?
Mungkin karena dipengaruhi oleh profesinya sebagai Guru, walaupun saya juga tidak begitu yakin. Tya dengan lugas menyampaikan kritikan persoalan kondisi sastra Indonesia dan perkembangannya. Ia pun dengan ringkas dapat memetakan jalan apa yang menyebabkan sastra Indonesia akhir-akhir ini merosot. Seperti tulisannya yang dimuat di Opini Media Indonesia pada tahun 2008 lalu.
![]() |
Source : Talkativetya.com |
Apa yang bisa kita pelajari dari Tya? Konsistensinya terhadap passion yang digeluti. Apa-apa yang dijalani dengan konsisten niscaya akan mendatangkan hasil yang sempurna. Sebagai hadiahnya adalah apresiasi dari masyarakat banyak. Patut untuk ditiru.
***
konsisten, itu yg sedang saya cari dan butuhkan kini :)
BalasHapusTerima kasih mbak Yervi. Hiks, jadi terharu deeh. Waktu hijrah dari sastra ke beauty sebetulnya sedikit sedih juga karena biar bagaimanapun sastra adalah cinta pertama pada dunia menulis...
BalasHapusAh, jadi kangen nulis puisi lagi deh. Makasih ya mbak, sisi yang satu ini hampir tidak pernah ada yang ngoprek2.
Saya juga bingung mb. Blogger yang lain sdh padat2 semua bahasannya. Alhamdukillah saya nemu ini postingan tersebut. Saya langsung menuju postingan mb di awal2 ngeblog
HapusEh iya, ya ... saya malah palinh sering luluran saat masih gadis
BalasHapus*jadi malu*
Blog Mbak Tya cocok jadi referensi ya Mbak ... apalagi buat mantan cewek Teknik kayak kita wkwkwk (cewek Teknik kan biasanya gak suka dandan) :D
Mbak Yervi.. Sayapun udah lama banget gak ke salon. Creambath malah gak pernah dirumah. Males bener. *tiba2 kangen salon* :D
BalasHapus