Becoming A Beuaty Blogger
Survey sudah membuktikan bahwa secara psikologis manusia percaya akan kualitas sebuah produk berdasarkan rekam jejak dan testimony. Bagi anda yang mau melahirkan, kemudian mau rumah sakitnya pro-ASI, maka tanya-tanyanya kepada ibu-ibu yang sudah pernah melahirkan. Kalau mau berangkat liburan bingung milih biro travelnya, maka tanya lagi ke yang sudah pernah menggunakannya. Kecuali beli mobil ya, biasanya preference-nya ke mereke tertentu. Bagi yang Honda gak mau berpindah ke lain hati meskipun Yaris Toyota ok banget.
Dulu kalau orang mau bikin buku autobiografi kan harus ditulis sendiri. Tapi zaman sekarang yang banyak maunya, bikin buku biografi tapi gak bisa nulis, akhirnya ada ghost writer. Berangkat dari adanya kebutuhan tersebut terkadang akan menimbulkan profesi-profesi baru yang tidak terduga.
Begitu juga dialami oleh teman maya saya, seorang beauty blogger dari Bekasi yang bernama lengkap Monica Elisabeth. Berawal dari kesulitan Monic, demikian panggilan akrabnya, mendapatkan materi review terhadap produk kecantikan yang akan dibelinya, yang membuat dia menjadi seorang Beauty Blogger hingga sekarang.
Jadi dulu ceritanya Monic kalau beli-beli kosmetik di Mall, sering tidak dilayani dengan baik oleh SPG produk tersebut. Karena masih terlalu muda (usia belasan) dan ditunjang juga dengan suara yang masih suara kanak-kanak sehingga sering disangka hanya main-main. Sehingga setelah itu Monic lebih banyak mencari informasi di internet. Itu pun tidak begitu banyak karena dulu profesi Beauty Blogger belum banyak dan rata-rata masih menggunakan bahasa Inggris. Berangkat dari sana akhirnya Monic membuat blog yang ingin dia isi dengan review produk-produk kecantikan yang sudah dipakai. Hingga saat itu telah empat tahun Monic menjalani kehidupannya sebagai Beauty Blogger.
Manfaat Menjadi Beauty Blogger
Kenapa memilih menjadi Beauty Blogger? Kenapa Tidak Fashion Blogger? Kalau itu sudah dipertanyakan, jawabannya pasti tidak lain karena kehendak hati ya. Monic memang orangnya suka terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kecantikan dan segala produknya. Karena sudah intens, akhirnya dijadikan serius.
Namun menurut Monic dengan menjadi seorang Beauty Blogger, secara pribadi dia bisa mengerti dan kenal dengan kulit/badannya sehingga Monic bisa tahu terhadap produk apa yang cocok dan tidak cocok terhadap dirinya.
How To Be A Beauty Blogger
Menjadi seorang beuty blogger memang kita harus mempunyai kemampuan fotografi. Kita mesti membuat sebuah foto yang menceritakan before dan after pemakaian sebuah produk. Sehingga akan terlihat apa perbedaan sekaligus keunggulan produk tersebut.
Nah terkadang, karena banyaknya produk yang mesti di review mengakibatkan kulit/tubuh menggunakan produk-produk dengan merk yang berbeda (pastinya dengan kandungan yang berbeda) pada waktu yang berdekatan. Pada beberapa kasus hal ini akan menimbulkan efek tertentu dalam jangka pendek.
Monic menceritakan kala dulu pernah jerawatan dan banyak komedo karena mencoba berbagai make-up dan akhirnya membuat Monic malas untuk mencuci muka. Dari pengalaman tersebut Monic sekarang tidak pernah meninggalkan rutinitas penggunaan skincare.
How A Beauty Blogger Keeps Her Wallet
Ini adalah sesuatu yang ingin sekali saya tanyakan kepada Monic. Seorang Beauty Blogger tentunya memiliki pengeluaran tertentu untuk membeli keperluan produk-produk kecantikan untuk di review. Kalau kita biasanya make up aja tahan untuk berapa bulan kan ya. Nah kalau Beauty Blogger tentunya setiap minggu ada pos pengeluaran.
Ini karena menurut Monic dia lebih sering membeli produk yang di review dengan kocek sendiri. Walaupun masih ada produk-produk yang di review untuk pesan sponsor. Dengan membeli sendiri menurut Monic tidak ada beban ketika mereview kalau seandainya produk tersebut tidak cocok dengan dia. “Jadi tinggal sampaikan apa adanya,” kata Monic.
Karena beli sendiri, pasti banyak dong pengeluaran Monic?
Ternyata Monic sudah membatasi budget per bulan untuk keperluan belanja kosmetik dan produk kecantikan lainnya sebesar 250 ribu rupiah. Jadi dengan begitu, Monic masih bisa mengatur keperluan lainnya.
Yuk yag mau lihat-lihat produk apa saja yang di review sama Monic silahkan langsung kunjungi blog-nya Monic di www.elisamonic.com
***
keren banget Mba Monic, totalitas menyisihkan belanjanya untuk kosmetic.
BalasHapusAih menginspirasi untuk berusaha jadi blogger yang lebih baik lagi
Harus itu Nyi...soalnya Monic lebih banyak pake duit sendiri untuk ngereview.
HapusNah, soal dompet harus pandai-pandai memilih produk yg mau dibeli biar gak jebol.
BalasHapusSalut sama beauty blogger, berani keluar modal demi review yg based fact.
Setuju mbak Ety...habis dibeli dan di review setelah itu diapain ya. Pasti banyak yang ngantri untuk dipakai
HapusBerarti Monic setiap bulan memang menyediakan anggaran khusus ya, buat belanja make up. Jadi ga sekadar mengandalkan 'kemauan' yang bisa-bisa bikin dompet menipis.
BalasHapusIya Ipeh, Monic berani keluar modal sendiri demi passionnya
HapusSaya jg dulu suka memakai berbgai produk perawatan/kosmetik, makamya srkrg jerawatan
BalasHapusKalau saya biasanya tetap setia ke satu merk mbak
Hapuskerenlah mbak
BalasHapusini sama kayak saya, sering dianggap anak-anak. Bahkan sudah menikah pun masih dikira anak sekolah. Tapi, kalau sekarang udah beda. Udah tua. Nggak dianggap lagi anak2. Ah, indahnya tua ya. Eh, malah bahas ini.
BalasHapusKalau saya memang nggak cocok jadi biyuti bloher, berat ngeluarin duit buat modal dandan. Mending beli buku :D
Bahkan untuk review produk pun, harus di jatah tiap bulannya. Iya sih, kalau ga gitu, kantong jebol bisa2
BalasHapusPilihan menjadi beauty blogger kayaknya memang sudah jadi passion-nya mba Monica ya..
BalasHapusBener bener benerrr... kalau ngga di budget mah seringnya sukabocor.. apalagi kalau passion yaa.. apalagi makeup.. apalagi banyak online shop yang suka broadcast barang baru.. tiap minggu, bahkan tiap hari suka adaaa aja yang baru dan berasa harus dicoba :'D
BalasHapus