Lihatlah pada perempuan itu.
Langkah kakinya tak lagi sama dengan langkah kakinya yang dulu.
Sepasang sepatu high heels telah menggantikan flat shoes dalam kesehariannya.
Pada kaki yang sama itu, beribu cerita perjalanan hidup telah ditempuhnya.
Lihatlah pada perempuan itu.
Tatapan matanya tak lagi sama dengan tatapan matanya yang dulu.
Yang senantiasa menatap tajam mahasiswanya di kala ujian.
Kemana matanya yang dulu penuh malu dan takut menghadapi kerumunan mahasiswa senior di tahun awal perkuliahan?
Dua puluh tahun telah meubah semuanya.
Lihatlah pada perempuan itu.
Tubuhnya tak lagi sama dengan tubuhnya yang dulu
Jiwanya tak lagi sama dengan jiwanya dua puluh tahun lalu.
"Kenapa kamu tidak mau masuk organisasi?" tanya keprihatinan dari kedua orangtuanya yang aktivis kampus.
Waktu telah menjawab, bahwa 'kebutuhan' tidak akan sanggup diredam.
***
Tiga tahun setelah pernikahan mereka, lahirnya puteri pertama. Tiga tahun berikut lahir lagi anak kedua yang juga kembar. Suaminya juga sudah pindah bekerja di kota yang sama dengan dia. Karirnya sebagai seorang fungsional dosen, walaupun tidak terlalu cemerlang, tapi sudah cukup membanggakan.
Rasanya tidak ada yang meragukan bahwa dia telah mencapai posisi establish dalam kehidupannya. Karir yang baik dan kehidupan pernikahan yang harmonis dengan anak-anak yang tumbuh sehat.
“Tapi saya tetap merasa ada yang kurang dalam hidup. Terkadang saya malah jenuh dengan kehidupan yang begitu-begitu saja,” akunya.
Lalu, apa yang membuat hidupnya gelisah?
Fakta menunjukkan bahwa menjalani “profesi” sebagai ibu bukanlah hal yang mudah. Seperti juga yang diutarakan penulis Rena Puspa sebagai kalimat pembuka bukunya Bahagia Ketika Ikhlas, bahwa banyaknya buku dan artikel yang menulis tema seputar menjadi ibu bahagia, menunjukkan untuk menjadi ibu yang bahagia ternyata tidaklah mudah, sehingga konsep ibu bahagia selalu menjadi tema menarik untuk dibahas.
“Saya selalu menanyakan, am I happy with my job? Sayangnya saya belum bisa bilang, Yes. Hidup yang terlalu biasa-biasa saja, cenderung monoton. Saya belum menemukan hakiki kebahagiaan saya yang sebenarnya,” demikian keluh kesahnya
Mari kita lihat teori kebutuhan dasar manusia versi Maslow, dimana berdasarkan teori tersebut, kebutuhan tertinggi manusia adalah aktualisasi diri yang berakar pada konsep diri. Ini dia jawabannya.
Mungkin dia merasa belum mengaktualisasikan diri sepenuhnya. Mungkin dia merasa belum bermanfaat buat lingkungan sekitarnya. Hidupnya yang dipandang ‘establish’dari persepsi orang lain, ternyata menyimpan kegelisahan yang mendalam.
“Saya mencoba hal-hal baru. Dengan begitu hidup saya lebih terasa berwarna,” katanya.
Jadilah dia menjadi relawan Kelas Inspirasi. Mengajar mahasiswa dan mengajar pelajar SD ternyata sangat berbeda baik dari segi ritme mengajar, effort yang dikeluarkan dan atmosfer di dalam kelas. Perbedaan suasana ini, bagus untuk menjaga mood, menurutnya.
“Saya sudah menemukan life path yang ingin saya isi sebagai cara kebermanfaatan saya bagi masyarakat. The more you give on … the more you get in,” jelasnya
Hidupnya sebagai wanita dewasa biasa-biasa saja, sebagaimana layaknya wanita lain pada umumnya. Tak lama setelah menamatkan pendidikan pasca sarjana tahun 2005, dia memutuskan untuk menikah. Tidak menunggu lama, tiga bulan setelah menikah, status PNS sebagai dosen di almamater akhirnya berhasil dia raih. Lalu hidupnya dihabiskan dengan bolak balik Padang-Pekanbaru, karena suaminya masih bekerja di lain kota.
Tiga tahun setelah pernikahan mereka, lahirnya puteri pertama. Tiga tahun berikut lahir lagi anak kedua yang juga kembar. Suaminya juga sudah pindah bekerja di kota yang sama dengan dia. Karirnya sebagai seorang fungsional dosen, walaupun tidak terlalu cemerlang, tapi sudah cukup membanggakan.
Rasanya tidak ada yang meragukan bahwa dia telah mencapai posisi establish dalam kehidupannya. Karir yang baik dan kehidupan pernikahan yang harmonis dengan anak-anak yang tumbuh sehat.
“Tapi saya tetap merasa ada yang kurang dalam hidup. Terkadang saya malah jenuh dengan kehidupan yang begitu-begitu saja,” akunya.
Lalu, apa yang membuat hidupnya gelisah?
Fakta menunjukkan bahwa menjalani “profesi” sebagai ibu bukanlah hal yang mudah. Seperti juga yang diutarakan penulis Rena Puspa sebagai kalimat pembuka bukunya Bahagia Ketika Ikhlas, bahwa banyaknya buku dan artikel yang menulis tema seputar menjadi ibu bahagia, menunjukkan untuk menjadi ibu yang bahagia ternyata tidaklah mudah, sehingga konsep ibu bahagia selalu menjadi tema menarik untuk dibahas.
“Saya selalu menanyakan, am I happy with my job? Sayangnya saya belum bisa bilang, Yes. Hidup yang terlalu biasa-biasa saja, cenderung monoton. Saya belum menemukan hakiki kebahagiaan saya yang sebenarnya,” demikian keluh kesahnya
Mari kita lihat teori kebutuhan dasar manusia versi Maslow, dimana berdasarkan teori tersebut, kebutuhan tertinggi manusia adalah aktualisasi diri yang berakar pada konsep diri. Ini dia jawabannya.
Mungkin dia merasa belum mengaktualisasikan diri sepenuhnya. Mungkin dia merasa belum bermanfaat buat lingkungan sekitarnya. Hidupnya yang dipandang ‘establish’dari persepsi orang lain, ternyata menyimpan kegelisahan yang mendalam.
“Saya mencoba hal-hal baru. Dengan begitu hidup saya lebih terasa berwarna,” katanya.
Jadilah dia menjadi relawan Kelas Inspirasi. Mengajar mahasiswa dan mengajar pelajar SD ternyata sangat berbeda baik dari segi ritme mengajar, effort yang dikeluarkan dan atmosfer di dalam kelas. Perbedaan suasana ini, bagus untuk menjaga mood, menurutnya.
Jadi Relawan Kelas Inspirasi |
Tahun berikutnya dia mencoba untuk menekuni hobi lama yang sudah lama ditinggalkan. Ya, menulis. Dengan menggunakan media blog, menulis dijadkannya sebagai katarsis untuk tetap bisa merasa ‘waras’ dengan tuntutan kehidupan. Sejalan dengan itu dia lalu mencoba kegiatan berkomunitas. Bersama-sama dengan rekan-rekan Komunitas Sumbar Peduli ASI, akhirnya dia juga ikut membidani kelahiran AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) Cabang Sumatera Barat.
Empowering herself and people around her. Saat – saat itulah dia sudah merasa bahwa hidupnya sudah seimbang. Kehidupan domestik sebagai seorang isteri dan ibu, telah dengan baik berjalan beriringan dengan kehidupan sosialnya sebagai seorang Lactivist. Memperluas pergaulan, menambah jaringan dan peningkatan kapabilitas diri, adalah manfaat yang telah dia rasakan dengan berkomunitas.
“Saya sudah menemukan life path yang ingin saya isi sebagai cara kebermanfaatan saya bagi masyarakat. The more you give on … the more you get in,” jelasnya
Tapi kebahagiannya tak lama. Setelah menemukan benjolan di payudara kanan, dan vonis kanker payudara akhirnya membuatnya jatuh menjadi seorang pesakitan. Dia ternganga akan kenyataan baru kehidupan ini.
"Apa yang salah dari diriku? Kenapa harus aku yang mengalaminya? Kenapa tidak perempuan lain?" Itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering dia ajukan pada dirinya. Yang hingga kini pun dia tidak pernah mendapatkan jawabannya.
"Apa yang salah dari diriku? Kenapa harus aku yang mengalaminya? Kenapa tidak perempuan lain?" Itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering dia ajukan pada dirinya. Yang hingga kini pun dia tidak pernah mendapatkan jawabannya.
Seorang sahabatnya mengingatkan. "Mungkin Tuhan sedang menguji. Mungkin Tuhan sedang menegurmu. Maka adukanlah semuanya pada-Nya,"
Tapi dia malu. Dia hanya datang pada saat dia butuh. Dia tidak pernah benar-benar menginginkan-Nya selama ini.
Lalu dia terjatuh dalam tafakur yang panjang.
“Ya Allah Ya Tuhan, maafkan aku yang selama ini telah melalaikanMu
Aku terlalu sibuk dengan duniaku, Tuhan
Tapi dia malu. Dia hanya datang pada saat dia butuh. Dia tidak pernah benar-benar menginginkan-Nya selama ini.
Lalu dia terjatuh dalam tafakur yang panjang.
“Ya Allah Ya Tuhan, maafkan aku yang selama ini telah melalaikanMu
Aku terlalu sibuk dengan duniaku, Tuhan
Jangankan puasa sunat, kewajiban mengganti puasa wajib baru habis kutunaikan ketika Ramadhan hampir datang
Jangankan mengerti arti dari KalamMu, membaca Al-Quran satu-dua halaman tidak tiap hari kutunaikan.
Bahkan hafalan surat-surat pendekku tak pernah kutambah sejak kecil dulu.”
Jangankan mengerti arti dari KalamMu, membaca Al-Quran satu-dua halaman tidak tiap hari kutunaikan.
Bahkan hafalan surat-surat pendekku tak pernah kutambah sejak kecil dulu.”
Ya Allah, Ya Tuhan
Bahkan dalam kesibukanku aku lupa berniat bahwa sesungguhnya segala kehidupan sebagai khilafah di dunia ini semata-mata sebagai jalan untuk mengabdi kepadaMu
Tak pernah sekalipun aku berniat karena-Mu ketika aku mengajar mahasiswaku
Tak pernah sekalipun aku berniat karena-Mu ketika aku melakukan penelitian
Tak pernah sekalipun aku berniat karena-Mu ketika aku mengabdi kepada masyarakat
Bahkan tak pernah sekalipun aku berniat karena-Mu ketika aku mendidik anak-anakku, Ya Tuhan.
Ya Allah, Ya Tuhan tolong luruskan niatku.
Ya Allah, Ya Tuhan
Aku terima segala ujian-Mu
Aku terima segala teguran-Mu
Berikanlah aku kesabaran, Ya Tuhan
Dampingi aku dalam menjalankan segala ikhtiarku, Ya Tuhan.
Ya Tuhanku, Maafkanlah aku yang dulu masih terlalu sibuk dengan duniaku.”
Bahkan dalam kesibukanku aku lupa berniat bahwa sesungguhnya segala kehidupan sebagai khilafah di dunia ini semata-mata sebagai jalan untuk mengabdi kepadaMu
Tak pernah sekalipun aku berniat karena-Mu ketika aku mengajar mahasiswaku
Tak pernah sekalipun aku berniat karena-Mu ketika aku melakukan penelitian
Tak pernah sekalipun aku berniat karena-Mu ketika aku mengabdi kepada masyarakat
Bahkan tak pernah sekalipun aku berniat karena-Mu ketika aku mendidik anak-anakku, Ya Tuhan.
Ya Allah, Ya Tuhan tolong luruskan niatku.
Ya Allah, Ya Tuhan
Aku terima segala ujian-Mu
Aku terima segala teguran-Mu
Berikanlah aku kesabaran, Ya Tuhan
Dampingi aku dalam menjalankan segala ikhtiarku, Ya Tuhan.
Ya Tuhanku, Maafkanlah aku yang dulu masih terlalu sibuk dengan duniaku.”
![]() |
Merekalah, sumber kekuatan! |
Operasi Mastektomi (pengangkatan jaringan payudara) sudah membuatnya berbeda dengan perempuan-perempuan lain. Tapi dia tidak pernah merasa malu dengan keadaannya. Bahkan untuk bepergianpun, dia tetap membiarkan satu sisi bra-nya kosong.
"Saya memilih tidak memakai busa pengisi. Biarkan saja dada ini tidak rata. Biar dijadikan sebagai perwujudan breast cancer awareness buat perempuan lain," ujarnya.
Tapi memang operasi Mastektomi dan treatment kanker yang dia jalani, telah membuat umur biologisnya melampaui umur kronologisnya.
"Saya memilih tidak memakai busa pengisi. Biarkan saja dada ini tidak rata. Biar dijadikan sebagai perwujudan breast cancer awareness buat perempuan lain," ujarnya.
Tapi memang operasi Mastektomi dan treatment kanker yang dia jalani, telah membuat umur biologisnya melampaui umur kronologisnya.
Bermacam efek samping operasi dan pengobatan telah nyata-nyata membuatnya bukan lagi pada usia kronologis 38 tahun. Kemunduran short term memory, yang kemungkinan karena bius operasi, tidak serta merta membuatnya down.
Dia hanya tertawa, saat bercerita kalau kuah gulai yang dia panaskan, habis dan hangus di wajan karena saat yang bersamaan sedang menemani anaknya belajar. Dia hanya tersenyum simpul saat bercerita, bertemu mantan mahasiswanya di suatu toko, lalu tiba-tiba dia lupa namanya. Padahal mereka dulu akrab sekali. Sayangnya dia ingat nama mahasiswa tersebut di rumah, yang membuat percakapan pertemuan tersebut tidak berkembang baik dan jauh dari kata akrab.
Dia sangat bersyukur memiliki suami yang tidak mempedulikan kulit wajahnya yang tak lagi kencang. Dia cukup terhibur saat mendapati gurat-gurat ketuaan di bawah matanya, suaminya menegaskan," Apapun kondisi Mami, Mami tetap yang tercantik buat Abang."
Ya, semua itu dikarenakan obat Tamoxifen yang akan dikonsumsinya hingga sepuluh tahun ke depan, sebagai salah satu cara agar sel kanker tidak tumbuh kembali. Obat tersebut sudah memblokir produksi hormon estrogen dan progesteron, hingga membuatnya sudah menopouse dini di usia yang masih relatif muda.
"Fokus dengan kelebihan kita," ceritanya. "Masih banyak sisi-sisi lain yang perlu di eksplore untuk mengisi kehidupan sebagai umat manusia. Letting go does not mean you lose. Jangan pernah menangisi apa yang telah hilang dalam hidup. Tapi temukanlah arti hidupmu dengan cara yang kamu bisa raih."
Dia hanya tertawa, saat bercerita kalau kuah gulai yang dia panaskan, habis dan hangus di wajan karena saat yang bersamaan sedang menemani anaknya belajar. Dia hanya tersenyum simpul saat bercerita, bertemu mantan mahasiswanya di suatu toko, lalu tiba-tiba dia lupa namanya. Padahal mereka dulu akrab sekali. Sayangnya dia ingat nama mahasiswa tersebut di rumah, yang membuat percakapan pertemuan tersebut tidak berkembang baik dan jauh dari kata akrab.
Dia sangat bersyukur memiliki suami yang tidak mempedulikan kulit wajahnya yang tak lagi kencang. Dia cukup terhibur saat mendapati gurat-gurat ketuaan di bawah matanya, suaminya menegaskan," Apapun kondisi Mami, Mami tetap yang tercantik buat Abang."
Ya, semua itu dikarenakan obat Tamoxifen yang akan dikonsumsinya hingga sepuluh tahun ke depan, sebagai salah satu cara agar sel kanker tidak tumbuh kembali. Obat tersebut sudah memblokir produksi hormon estrogen dan progesteron, hingga membuatnya sudah menopouse dini di usia yang masih relatif muda.
"Fokus dengan kelebihan kita," ceritanya. "Masih banyak sisi-sisi lain yang perlu di eksplore untuk mengisi kehidupan sebagai umat manusia. Letting go does not mean you lose. Jangan pernah menangisi apa yang telah hilang dalam hidup. Tapi temukanlah arti hidupmu dengan cara yang kamu bisa raih."
Dia bersyukur telah mengalami ini semua. Kedewasaan dan kematangannya sebagai seorang perempuan bukanlah suatu keniscayaan. Kedewasaan dan kematangan hidup tidak datang dengan sendirinya. Ada banyak airmata, pengorbanan, keringat lelah di pipi yang mengiringi perjuangan diri.
"Tapi begitu kita survive, kita akan naik tingkat. Kita yang sekarang jauh lebih tangguh dari kita yang dulu. Kita yang sekarang, jauh lebih bijak dari kita yang dulu." pungkasnya.
Lalu dengan cara apa dia meningkatkan kualitas hidupnya?
"Optimize your strength and minimize your weaknesses,"akunya. "Foto dibawah sangat mewakili hidup saya saat ini."
Inilah sepuluh cara menciptakan masa depan yang bahagia versinya. Bahwa apa yang telah terjadi dalam hidup haruslah senantiasa disyukuri. Meyakini bahwa setiap kisah memendam hikmah yang akan muncul kemudian. Jadi perbanyak sabar, usaha dan doa.
Sambil tetap aktif berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar dan masyarakat dengan edukasi kanker melalui media blog, sosoknya telah dipilih sebagai salah satu perempuan inspiratif oleh media lokal. Telah nyata-nyata dia rasakan, bahwa dengan memberi sesungguhnya dia juga menolong dirinya sendiri. Karena di dalam fitrah manusia, memberi adalah sebuah kebutuhan yang melahirkan rasa syukur dengan hilirisasi sebuah kebahagian.
Disamping itu, menurutnya traveling adalah obat mujarab pembunuh kejenuhan. Dia merasakan, traveling ampuh untuk menjaga mood dan me-refresh kembali pikiran dan semangat yang mulai mengendor. Tak perlu untuk bepergian jauh menurutnya. Sesekali menyempatkan pergi ke tempat-tempat baru, ke event-event baru akan memperkaya khazanah kebatinan jelasnya.
Baginya, traveling bukanlah melulu mengenai masalah destinasi, melainkan sebuah journey atau perjalanan yang cerita/kisahnya akan selalu baru. Perkenalan dengan orang-orang baru, tempat-tempat baru, telah nyata-nyata menghilangkan hormon stress. Karena menurutnya, manusia selalu membutuhkan hal-hal baru untuk membuat hidupnya tidak stagnan.
Dia menyadari, ketiadaan produksi hormon estrogen dan progesteran dalam tubuhnya, membutuhkan sebuah penyiasatan agar usia biologisnya tidak terlalu jauh meninggalkan usia kronologisnya. Untuk itu dia berusaha untuk selalu memperbaiki pola hidup agar menuju hidup yang lebih sehat. Olahraga yang teratur, merupakan sebuah tantangan yang mesti dia taklukkan ditengah kesibukan domestik dan sosialnya. Menjaga asupan makanan agar selalu memaksimalkan konsumsi buah dan sayuran segar, dengan harapan suplai kolagen untuk tubuh dan wajahnyanya senantiasa terjaga.
Karena bagaimanapun dia adalah seorang perempuan. Kecantikan badaniah dan batiniah merupakan idaman setiap perempuan dari dulu hingga akhir zaman. Kulit wajah yang mulai kendor. Kantong mata yang mulai turun. Garis-garis ketuaan sudah mulai terlihat, seakan-akan membatasi seorang perempuan untuk terus mengapresiasi pencapaian dirinya. Dia menyadari bahwa ketuaan tidak bisa dilawan. Menua itu pasti, tapi perawatan diri bisa memitigasi. Dia mempercayakan L'OREAL Revitalift untuk perawatan diri pada #usiacantiknya.
Kandungan bahan alami dalam Revitalift Dermalift dari L'oreal Paris diyakini mampu membuat perempuan tampil lebih segar dan memperbaharui struktur kulit wajah. Kandungan tanaman Centella Asiatica, Pro-Retinol A dan Dermalift Technology dapat mengurangi kerutan sebanyak 27% dan meningkatkan kekencangan sebanyak 35% di 8 (delapan) zona utama wajah yaitu meliputi: dahi, diantara alis, kontur mata, kerutan ujung luar mata, pipi, garis senyum, rahang serta leher. Sebuah upaya untuk memaksimalkan perawatan tubuh dan wajah.
Ada banyak peluang untuk membuat hidup bahagia. Ada banyak cara untuk membuat hidup lebih bahagia. Semakin dewasa pertambahan usia, semakin panjang jalan hidup yang telah ditempuh, semakin banyak suka duka yang dirasakan, seiring berjalannya waktu hidup akan terasa semakin indah dan cantik.
Dia berpendapat itulah jalan menuju hidup yang berkualitas. Hidup yang berkualitas tidak selalu diartikan dengan sebuah kemapanan. Namun hidup berkualitas pasti dibentuk dari suatu totalitas yang berujung pencapaian. Kedewasaan dan kematangan adalah pilar untuk membuat perjalanan kehidupan semakin indah.
Dan dia menilai hidup akan lebih bermakna jika dia sudah bermanfaat bagi lingkungan terdekat dan masyarakat luas.
Dia itu....Aku.
"Tapi begitu kita survive, kita akan naik tingkat. Kita yang sekarang jauh lebih tangguh dari kita yang dulu. Kita yang sekarang, jauh lebih bijak dari kita yang dulu." pungkasnya.
Lalu dengan cara apa dia meningkatkan kualitas hidupnya?
"Optimize your strength and minimize your weaknesses,"akunya. "Foto dibawah sangat mewakili hidup saya saat ini."
Inilah sepuluh cara menciptakan masa depan yang bahagia versinya. Bahwa apa yang telah terjadi dalam hidup haruslah senantiasa disyukuri. Meyakini bahwa setiap kisah memendam hikmah yang akan muncul kemudian. Jadi perbanyak sabar, usaha dan doa.
Sambil tetap aktif berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar dan masyarakat dengan edukasi kanker melalui media blog, sosoknya telah dipilih sebagai salah satu perempuan inspiratif oleh media lokal. Telah nyata-nyata dia rasakan, bahwa dengan memberi sesungguhnya dia juga menolong dirinya sendiri. Karena di dalam fitrah manusia, memberi adalah sebuah kebutuhan yang melahirkan rasa syukur dengan hilirisasi sebuah kebahagian.
Disamping itu, menurutnya traveling adalah obat mujarab pembunuh kejenuhan. Dia merasakan, traveling ampuh untuk menjaga mood dan me-refresh kembali pikiran dan semangat yang mulai mengendor. Tak perlu untuk bepergian jauh menurutnya. Sesekali menyempatkan pergi ke tempat-tempat baru, ke event-event baru akan memperkaya khazanah kebatinan jelasnya.
Baginya, traveling bukanlah melulu mengenai masalah destinasi, melainkan sebuah journey atau perjalanan yang cerita/kisahnya akan selalu baru. Perkenalan dengan orang-orang baru, tempat-tempat baru, telah nyata-nyata menghilangkan hormon stress. Karena menurutnya, manusia selalu membutuhkan hal-hal baru untuk membuat hidupnya tidak stagnan.
![]() |
Traveling itu candu! |
Karena bagaimanapun dia adalah seorang perempuan. Kecantikan badaniah dan batiniah merupakan idaman setiap perempuan dari dulu hingga akhir zaman. Kulit wajah yang mulai kendor. Kantong mata yang mulai turun. Garis-garis ketuaan sudah mulai terlihat, seakan-akan membatasi seorang perempuan untuk terus mengapresiasi pencapaian dirinya. Dia menyadari bahwa ketuaan tidak bisa dilawan. Menua itu pasti, tapi perawatan diri bisa memitigasi. Dia mempercayakan L'OREAL Revitalift untuk perawatan diri pada #usiacantiknya.
Kandungan bahan alami dalam Revitalift Dermalift dari L'oreal Paris diyakini mampu membuat perempuan tampil lebih segar dan memperbaharui struktur kulit wajah. Kandungan tanaman Centella Asiatica, Pro-Retinol A dan Dermalift Technology dapat mengurangi kerutan sebanyak 27% dan meningkatkan kekencangan sebanyak 35% di 8 (delapan) zona utama wajah yaitu meliputi: dahi, diantara alis, kontur mata, kerutan ujung luar mata, pipi, garis senyum, rahang serta leher. Sebuah upaya untuk memaksimalkan perawatan tubuh dan wajah.
Ada banyak peluang untuk membuat hidup bahagia. Ada banyak cara untuk membuat hidup lebih bahagia. Semakin dewasa pertambahan usia, semakin panjang jalan hidup yang telah ditempuh, semakin banyak suka duka yang dirasakan, seiring berjalannya waktu hidup akan terasa semakin indah dan cantik.
Dia berpendapat itulah jalan menuju hidup yang berkualitas. Hidup yang berkualitas tidak selalu diartikan dengan sebuah kemapanan. Namun hidup berkualitas pasti dibentuk dari suatu totalitas yang berujung pencapaian. Kedewasaan dan kematangan adalah pilar untuk membuat perjalanan kehidupan semakin indah.
Dan dia menilai hidup akan lebih bermakna jika dia sudah bermanfaat bagi lingkungan terdekat dan masyarakat luas.
Dia itu....Aku.
***
Blog competition ini diselenggarakan oleh BP Network dan disponsori oleh L'OREAL Paris