Uni Diah dan saya baru saja selesai menunaikan sholat zuhur dan asyar yang dijama’ taqdim. Waktu menunjukkan satu jam lagi keberangkatan pesawat kami menuju Jakarta. Namun sebuah pengumuman tentang adanya delay pesawat, membuat harapan saya untuk melakukan wisata rohani di utara Jakarta begitu mendarat, mendadak buyar.
Nasi kotak pun akhirnya dibagikan oleh petugas bandara. Alamat delay ini akan lama. “Aduh, gimana nih un. Kayaknya ga bisa kita kesana. Udah malam nyampe Jakarta”. Dan memang benar akhirnya kami baru naik pesawat hampir pukul 4 sore. Saya mulai kecewa dan hanya berharap mudah-mudahan acara besok hari cepat selesai sehingga bisa kesana.
Kami mendarat bertepatan dengan waktu magrib Jakarta. Entah karena niat yang begitu ingin, tiba-tiba saja tercetus ide. “Kita tetap ke Masjid itu yuk un. Pasti indah juga masjidnya di malam hari”.
Uni Diah setuju. “ Iya ngapain juga cepat-cepat nyampai hotel. Kan kita berdua. InsyaAllah aman”, imbuhnya.
Perjalanan dengan taksi malam itu begitu indah. Gerimis tipis menyambut kedatangan kami di Jakarta. Arus lalu lintas di jalan tol lancar ramai kala itu. Tapi ternyata lumayan memakan waktu. Ah, Jakarta yang tidak bisa diprediksi. Dari google map diinformasikan waktu tempuh dari bandara Soetta mencapai 30 menit menuju Masjid Romlie Musyofa. Waktu sudah menunjukkan perjalanan memasuki menit ke-50.
“Rasanya masjid ini di sebelah kiri, Bu. Saya udah pernah lewat sini. Tapi kok GPS menyatakan kita harus memutari Danau Sunter ya,” tanya pak Sopir heran. Jadi harap-harap cemas karena ini Jakarta dan di malam har. Dan kami hanya berdua, perempuan. Alhamdulillah, tidak berapa lama masjid Romlie Musofa terlihat dalam pandangan. GPS taksi ternyata menginformasikan hal yang salah. Kami sampai beberapa menit menjelang azan isya.
“Mari saya bantu, Bu”. Sebuah sambutan ramah dari petugas satpam masjid. Maklum kami datang dengan menyeret-nyeret koper. “Ibu sholat aja, biar kopernya saya taruh di pos jaga”.
Namanya H. Ramli Rasidin. Beliau seorang mualaf keturunan tionghoa yang kesehariannya merupakan seorang pengusaha. Rumah tinggal pribadinya menurut cerita satpam masjid, hanya beberapa blok dari masjid yang menghadap ke danau Sunter tersebut. Mulai dibangun di awal tahun 2011 dan setelah lima tahun masa konstruksi, pada Mei 2016 masjid Romlie Musofa akhirnya diresmikan penggunaannya.
![]() |
Ada lift di dalam masjid untuk penyandang disabilitas |
Malam itu tidak banyak jamaah yang menunaikan sholat Isya di masjid ini. Maklum karena lokasinya bukan di areal padat pemukiman melainkan di dekat kompleks perumahan mewah Sunter. Masjid Romlie Musofa terdiri atas tiga lantai dengan lantai paling atas yang menyerupai balkon. Untuk jamaah perempuan dikhususkan berada di lantai dasar dan jamaah laki-laki di lantai dua. Terdapat tangga dan lift yang bisa menghubungkan antar lantai.
![]() |
Langit-langit kubah yang mempesona |
Setelah selesai menunaikan sholat, kami berdua langsung jepret-jepret di perlbagai posisi. Ada delapan pilar yang menopang kubah utama masjid. Tulisan Allah di langit-langit kubahnya juga indah. Pintu-pintu masjid juga berukuran besar dan tinggi dengan relief-relief yang begitu indah. Ditambah dengan lempeng kuningan yang berhiaskan kaligrafi.
![]() | |
Menyesal gak bawa DSLR:( |
“Masjid tutup jam sembiilan ya,”ujar wanita Tionghoa menyapa kami. Rupanya beliau merupakan kerabat H. Romli yang merupakan pengurus Masjid. Jam sudah menunjukkan pukul 20.30 malam. Sambil menunggu taksi online yang akan membawa kami menuju penginapan di daerah Mahakam Jakarta Selatan, kami bercakap-cakap dengan satpam Masjid.
Nama Romlie Musofa ternyata berasal dari singkatan nama pemilik dan anak-anaknya. Rom diambil dari nama Romli, Lie berasal dari nama Tionghoa bapak Romli yakni Lie Njoek Kim. Sedangkan Musofa merupakan singkatan dari nama anak-anak beliau yakni Muhammad Rasidin, Sofyan Rasidindan Fabian Rasidin. Masjid Romlie Musofa terbuka untuk umum, baik Muslim maupun non Muslim asalkan berpakaian sopan. Diperbolehkan berkegiatan di dalam Masjid, asalkan tidak untuk tidur.
“Boleh prewed gak Pak disini,”tanya saya. Ternyata gak boleh kata pak Satpam, namun untuk tempat akad nikah diperbolehkan untuk dilaksanakan. Taksi online kami pun datang. Selesai sudah wisata rohani singkat kami. Dalam mobil saya menyadari, bahwa tadi ketika azan dan syolat Isya tadi, ternyata masjid Romlie Musofa sama sekali tidak mempergunakan TOA atau pengeras suara. Sebuah bentuk memelihara kerukunan ditengah lingkungan yang minoritas.
**AV**
Waah keren banget ya mesjidnya, asyik niy bisa wisata rohani sekalian tahu sejarahnya mesjid Romlie Musofa. Nama mesjidnya berbeda dari yang kebanyakan pada umumnya yaa, hihii diambil dari nama anak2nya .
BalasHapusSaya pernah beberapa kali lewat di depan mesjid ini. Sampai pernah juga kebingungan dan mikir, ini beneran mesjid apa rumah orang. Gitu hehe. Akhirnya pas nanya baru deh bener-bener yakin. Emang bagus banget bangunannya.
BalasHapusMasyaALlah indah sekalii masjidnyaa. Kapan ah kalau ke Jakarta Utara aku mampir. Indahnyaaa
BalasHapusAiiih, keren ya masjidnya, Saya aja belum ke masjid ini. Hahaha. Adanya daerah sunter ya? Kapan2 coba ahhh
BalasHapusWah baru tau kalau di Jakarta Utara ada masjid ini. Keren juga ya dan perlu banget di share biar pada tau dan kesini
BalasHapusSemoga dg adanya masjid yg megah ini membuat para jamaah nyaman dan senang ke masjid. Amin.
BalasHapusPernah dengar cerita teman tentang mesjid ini, aku belum kesampaian juga kesana..mudah-mudahan pas main ke Jakarta Utara bisa mampir.
BalasHapusMasyaallah. Bagus uni. Dan belum pernah main ke sana. Suatu waktu boleh nih main ke sini wisata rohani. Apalagi kalai ngajak Mak ke sini pasti bakal senang sekali.
BalasHapusKalau ke Jakarta lagi, mesti main ke sini. Bagus banget interior dalemnya!
BalasHapusSubhanallah indah banget mba Yer, lihatnya bener bikin adem suasana.
BalasHapusJangan nyesel ih, udah bagus gitu hehehehe
MasyaAllah indah banget masjidnya. Sungguh rumah Allah yang harus dipelihara. Semoga semakin banyak jamaahnya. Aamiin
BalasHapusSubhanallah bagusnya, jadi pengen kesana...
BalasHapusBaruu tauu ada masjod mirip taj mahal di Jakarta, pingin kesana iih. Tempatmya fotogenik, gk pake dslr jg udh kece fotonyaaa
BalasHapusBaru tahu di Sunter ada mesjid indah begini :)
BalasHapusCheers,
Dee - heydeerahma.com
Sudut lain jakarta. Ada masjid seindah itu ya. Keren. Semoga suatu saat punya kesempatan kesana.
BalasHapusCantik dan mewah ya masjidnya
BalasHapusSubhanalloh, masjidnya bagus sekali. Di Sunter berarti Jakarta Utara ya Mbak?
BalasHapus